whatnaomididnext.com – Bencana banjir kembali melanda Kota Denpasar, Bali, setelah hujan deras mengguyur selama lebih dari 24 jam tanpa henti. Pemerintah Provinsi Bali mencatat ada 43 titik banjir, dengan dua wilayah terparah yaitu kawasan Pasar Badung serta sepanjang aliran Tukad Badung hingga Jalan Pura Demak.
Read More : Waktu Magrib Denpasar
Kondisi banjir di lokasi tersebut bahkan mencapai atap rumah warga, membuat aktivitas masyarakat lumpuh total. Pasar Badung yang merupakan pusat perekonomian Denpasar menjadi salah satu titik yang paling terdampak, sehingga perhatian pemerintah daerah difokuskan pada pemulihan kawasan tersebut.
Gubernur Bali Turun Langsung Tinjau Lokasi
Gubernur Bali, Wayan Koster, langsung meninjau lokasi banjir terparah di pesisir Tukad Badung dan Pasar Badung. Dalam kunjungannya, ia meminta Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara untuk segera mendata kerugian warga, terutama pedagang pasar yang kehilangan barang dagangan akibat hanyut maupun rusak.
โPedagang di sini ada sekitar 200 orang. Karena barang mereka rusak dan hanyut, maka pemerintah akan mengganti kerugian. Termasuk bangunan yang roboh akan direhabilitasi,โ ungkap Koster.
Ia juga memastikan bahwa biaya ganti rugi pedagang serta perbaikan bangunan akan ditanggung melalui APBD Provinsi Bali dan Kota Denpasar.
Pedagang Pasar Badung Jadi Korban Terbesar
Selain dua toko kain yang runtuh di kawasan Tukad Badung, ratusan pedagang Pasar Badung kehilangan barang dagangan bernilai besar. Pemerintah berkomitmen untuk memberikan bantuan berupa ganti rugi material agar para pedagang bisa kembali berjualan.
Di sisi lain, pemerintah juga menekankan pentingnya penyelamatan warga. Saat ini, setidaknya dua orang masih dinyatakan hilang akibat terbawa arus deras, sementara ratusan warga lainnya dievakuasi ke posko pengungsian di balai banjar.
Denpasar Belum Keluarkan Status Bencana
Meski banjir melanda hampir seluruh wilayah kota, Pemerintah Kota Denpasar belum mengeluarkan status darurat bencana. Menurut Wali Kota Jaya Negara, saat ini fokus utama pemerintah adalah melakukan evakuasi korban yang terjebak di rumah dan menyelamatkan warga yang terseret arus.
โSejak pukul 4 pagi kami sudah di lapangan. Prioritas utama adalah penyelamatan warga. Status kebencanaan akan dibahas setelah evakuasi selesai,โ jelasnya.
Hingga siang, tercatat tiga orang meninggal dunia, dua orang hilang, serta puluhan rumah dan kendaraan rusak berat akibat terjangan banjir.
Baca juga: Kasus Pelecehan Anak Kembali Terjadi di Bali! Langsung Dilaporkan Istri ke Polisi
Tujuh Titik Banjir Terparah di Denpasar
Berdasarkan pemetaan, Pemkot Denpasar mengidentifikasi ada tujuh titik banjir terparah, yakni:
- Pasar Badung dan aliran Tukad Badung
- Kertalangu
- Padangsambian Kaja
- Pura Demak
- Sidakarya
- Panjer
- Pemogan (Taman Pancing)
Menurut Jaya Negara, kondisi ini terjadi akibat beban air dari hulu Tukad Badung yang sangat besar, diperparah dengan curah hujan tinggi sepanjang hari. Ia bahkan menyebut banjir kali ini sebagai yang terparah sepanjang hidupnya di Denpasar.
Dampak Banjir dan Langkah Penanganan
Beberapa rumah warga jebol akibat derasnya arus air, termasuk dua toko kain di Jalan Sulawesi yang runtuh. Rumah sakit Wangaya juga mengalami kondisi darurat karena listrik padam dan genset tidak berfungsi.
Pemerintah memastikan akan menggunakan dana darurat bencana untuk mengganti kerugian pedagang dan warga yang terdampak. Selain itu, TNI dan masyarakat dilibatkan untuk membersihkan jalan-jalan utama agar aktivitas warga segera pulih.