Operasional Imigrasi Bali, Ngurah Rai, dan Denpasar 12â14 September 2025
Whatnaomididnext.com – Bencana banjir yang melanda Bali sejak 11 September 2025 membawa dampak cukup besar bagi aktivitas masyarakat. Namun, kabar baiknya, operasional Imigrasi Bali, Ngurah Rai, dan Denpasar 12–14 September 2025 tetap berjalan sesuai jadwal dengan beberapa penyesuaian. Informasi ini penting buat kamu yang sedang mengurus dokumen perjalanan di tengah kondisi darurat.
Read More : Bali Utara Ramah Fintech, Crypto Trading Kini Jadi Pilihan Resident Dan Investor
Kondisi Banjir Bali dan Dampaknya
Banjir yang terjadi disebabkan oleh cuaca ekstrem akibat gelombang ekuatorial Rossby. Enam wilayah terdampak, yaitu Denpasar, Jembrana, Gianyar, Klungkung, Badung, dan Tabanan. Data BNPB per 11 September mencatat 12 korban meninggal, dua orang hilang, serta ratusan warga terdampak. Meski begitu, debit air sungai sudah mulai normal, dan tim gabungan masih dikerahkan untuk pembersihan serta pencarian korban hilang.
Operasional Imigrasi Bali, Ngurah Rai, dan Denpasar 12â14 September 2025
Bagi kamu yang perlu layanan imigrasi, berikut info pentingnya:
- Jumat, 12 September 2025: Kantor Imigrasi Bali, Ngurah Rai, dan Denpasar buka seperti biasa. Tidak ada pengumuman penutupan layanan.
- Sabtu–Minggu, 13–14 September 2025: Kantor tutup, sesuai jadwal normal akhir pekan.
- Layanan khusus Gianyar tetap tersedia di Mal Pelayanan Publik Gianyar.
Untuk informasi lebih lanjut, kamu bisa memantau akun Instagram resmi:
- @imigrasibali (Kanwil Ditjen Imigrasi Bali)
- @imngurahrai (Imigrasi Ngurah Rai)
- @imigrasidenpasar (Imigrasi Denpasar)
Baca juga: Sekda Kukuhkan Kepala Bkn Regional; Layanan Asn Denpasar Menjadi Contoh Pemerintahan Digital
Tantangan Banjir di Bali yang Harus Jadi Perhatian
Selain faktor cuaca, banjir di Bali juga dipengaruhi drainase yang kurang baik dan alih fungsi lahan. Pembangunan masif mengurangi ruang hijau, sehingga air hujan tidak bisa terserap maksimal. Topografi Bali yang terdiri dari perbukitan dan dataran rendah juga mempercepat aliran air dari hulu ke hilir. Jika hal ini tidak diantisipasi, risiko banjir bandang dan longsor bisa semakin besar.
Pentingnya Antisipasi Jangka Panjang
Bencana banjir di Bali ini harus jadi pelajaran. Pemerintah tidak hanya fokus pada penanganan darurat, tapi juga perencanaan tata kota yang lebih baik. Drainase perlu dibenahi, lahan hijau harus dilestarikan, dan pembangunan harus mengedepankan keberlanjutan. Dengan begitu, masyarakat bisa tetap aman, dan layanan publik seperti operasional Imigrasi Bali, Ngurah Rai, dan Denpasar 12–14 September 2025 tidak terganggu di masa depan.