whatnaomididnext.com – Hujan deras yang mengguyur Kota Denpasar selama dua hari berturut-turut sejak Selasa, 9 September hingga Rabu pagi, 10 September 2025, mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah. Salah satu titik terparah terjadi di Perumahan Wiraraja, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara. Kondisi ini membuat Tim SAR gabungan harus turun tangan melakukan evakuasi darurat terhadap warga yang terjebak banjir.
Read More : Dampak, dan Upaya Penanganan Banjir Ekstrem di Denpasar Bali 10 September 2025
Evakuasi Warga di Perumahan Wiraraja
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, I Nyoman Sidakarya, turun langsung ke lokasi untuk memastikan jalannya proses evakuasi. Menurutnya, tim sempat mengalami kendala di awal karena banyak akses jalan yang tergenang air dan tidak bisa dilalui kendaraan besar, termasuk rescue truck. Namun, dengan peralatan khusus, akhirnya tim SAR berhasil mencapai lokasi dan mengevakuasi puluhan warga yang terjebak banjir.
Hingga pukul 11.59 WITA, tercatat 81 warga berhasil dievakuasi. Rinciannya meliputi 53 orang dewasa, 17 anak-anak, serta 11 bayi yang membutuhkan penanganan ekstra. Proses evakuasi ini dilakukan dengan mengutamakan kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan bayi.
Keterlibatan Tim SAR dan Unsur Gabungan
Dalam operasi penyelamatan tersebut, tidak hanya tim dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar yang terlibat. Beberapa unsur gabungan juga ikut mendukung, di antaranya:
- Yonif 741/23 dengan 40 personel serta 4 rubber boat.
- Damkar Kota Denpasar dengan 4 personel.
- Polair Polda Bali dengan 18 personel, 1 rubber boat, dan 1 kano.
- Sabhara Polda Bali dengan 15 personel, 1 rubber boat, dan 3 kano.
- Kodim 1611/Badung dengan 5 personel.
- BPBD Kota Denpasar dengan 4 personel serta 1 rubber boat.
Kolaborasi lintas instansi ini mempercepat proses evakuasi meskipun kondisi medan cukup sulit akibat genangan air yang tinggi.
Imbauan untuk Warga di Wilayah Rawan
Nyoman Sidakarya menegaskan pentingnya kewaspadaan bagi warga yang tinggal di daerah rawan banjir. Ia mengimbau masyarakat untuk segera melakukan evakuasi mandiri apabila tanda-tanda bahaya mulai terlihat. Hal ini bertujuan untuk mengurangi risiko korban jiwa serta memperlancar proses penanganan darurat oleh tim SAR.
Baca juga: Wawali Buka Mpls Smp, Dorong Pendidikan Inklusif Dan Stop Bullying
Banjir Denpasar Jadi Pengingat Bahaya Alam
Banjir di Denpasar kali ini menjadi pengingat bahwa ancaman bencana hidrometeorologi dapat datang kapan saja, terutama di wilayah padat penduduk. Kesiapsiagaan, koordinasi antarinstansi, serta kesadaran masyarakat menjadi kunci penting dalam meminimalisir dampak banjir. Dengan evakuasi 81 warga di Perumahan Wiraraja, diharapkan penanganan banjir di Denpasar bisa berjalan lebih baik dan tidak menimbulkan korban jiwa tambahan.