6 Truk Tangki Air Disiapkan untuk Warga Denpasar Usai Banjir

warga Denpasar
warga Denpasar

whatnaomididnext.com – Denpasar kembali menghadapi ujian berat setelah banjir bandang melanda beberapa wilayah. Untuk memastikan kebutuhan air bersih tetap terpenuhi, enam truk tangki air bersih dikerahkan. Prioritas utama adalah membantu para pengungsi, lalu melayani warga Denpasar yang terdampak secara tidak langsung.

Read More : Api Obor Porprov Tiba, Denpasar Siap Gelar Ajang Olahraga Terbesar Bali!

Distribusi Air Bersih Pascabencana

Direktur Teknik Perumda Air Minum Tirta Sewakadarma, I Ketut Adi Darmayasa, menjelaskan bahwa lima truk tangki air berasal dari perusahaan daerah, sementara satu truk merupakan bantuan dari DLHK Bali. Fokus utama pendistribusian ada di kantong-kantong pengungsian. Setelah kebutuhan dasar di pengungsian tercukupi, barulah layanan diperluas untuk warga lain.

Bagi warga Denpasar yang terdampak namun tidak mengungsi, tetap ada opsi untuk menghubungi dinas terkait jika membutuhkan pasokan air. Air bersih saat ini bersumber dari Instalasi Pengolahan Air (IPA) Waribang dan IPA Belusung.

Kondisi IPA dan Tantangan Distribusi

IPA Belusung telah kembali normal dengan kapasitas produksi 600 liter per detik untuk wilayah Denpasar Barat dan Timur. Sementara itu, IPA Waribang melayani wilayah Denpasar Selatan dan Utara. Walaupun keduanya sudah beroperasi, masih ada daerah yang kesulitan air, seperti Serangan, Benoa, serta sebagian kawasan Padangsambian Kelod dan Tegal Buah.

Kesulitan tersebut terjadi karena dua SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum) regional, yakni Penet dan Petanu, masih berhenti total. Bendungan karet di wilayah itu rusak diterjang banjir, membuat kapasitas suplai 50–60 liter per detik tidak bisa digunakan.

Upaya Penanganan Berkelanjutan

Saat ini distribusi air dilakukan dengan pengaturan ketat, khususnya pada jam nonpuncak untuk memaksimalkan ketersediaan. Petugas di lapangan mengaku pasokan belum sepenuhnya normal, namun yang terpenting kebutuhan dasar warga tetap diprioritaskan.

Kerusakan cukup parah terlihat di IPA Waribang, mulai dari gardu yang hampir roboh, selang distribusi darurat, hingga tumpukan pohon di bendungan karet. Kondisi ini menunjukkan betapa besar dampak banjir terhadap infrastruktur vital.

Baca juga: Denpasar Budaya Kreatif: Tenun Dan Manuskrip Jadi Tulang Punggung Identitas

Perlu Mitigasi Jangka Panjang

Kita sebagai warga Denpasar tentu merasakan langsung betapa pentingnya ketersediaan air bersih. Upaya tanggap darurat dengan truk tangki memang membantu, tetapi ke depan pemerintah perlu menyiapkan strategi mitigasi yang lebih kuat.

Normalisasi sungai, pengendalian alih fungsi lahan, dan perbaikan infrastruktur SPAM menjadi hal yang wajib dilakukan agar kejadian serupa tidak menimbulkan krisis air lagi. Banjir bisa saja datang kembali, tapi kesiapan sistem penyediaan air akan sangat menentukan apakah warga masih bisa bertahan dengan tenang atau justru semakin terpuruk.