Whatnaomididnext.com – Porprov Bali 2025 menjadi ajang penuh gengsi bagi para atlet karate dari berbagai kabupaten/kota. Hingga hari kedua, pertandingan karate sudah menghasilkan 10 medali emas dari total 17 nomor yang dipertandingkan. Dari perolehan tersebut, Denpasar pimpin klasemen sementara karate di Porprov Bali dengan torehan 4 emas, 5 perak, dan 2 perunggu.
Read More : Langka dan Dilindungi, 2 Anakan Kucing Hutan Ditemukan di Hutan Bali Barat
Buleleng menempel di posisi kedua dengan koleksi 2 emas, 2 perak, dan 4 perunggu. Sementara itu, Badung berada di peringkat ketiga dengan 2 emas, 1 perak, dan 4 perunggu. Gianyar menempati posisi keempat setelah berhasil mengantongi 2 emas, 1 perak, serta 2 perunggu. Klungkung melengkapi lima besar dengan raihan 1 emas dan 1 perunggu.
Pertandingan Karate Berjalan Lancar
Ketua Panitia Pelaksana, Sensei Putu Chris Budi Setiawan, menyampaikan bahwa pertandingan berlangsung cukup lancar. Ia bahkan menilai, jika kondisi tetap kondusif hingga akhir, Porprov kali ini bisa menjadi yang terbaik dibanding edisi sebelumnya. Hari pertama mempertandingkan 4 kelas nomor kata, sementara hari kedua menampilkan 6 kelas nomor kumite.
Namun, jalannya kompetisi tidak lepas dari dinamika. Atlet andalan Klungkung, Tiara, yang merupakan bagian dari Pelatnas, absen karena kondisi fisik kurang prima setelah tampil di ajang Asia Karate Federation (AKF). Hal ini membuat Klungkung kehilangan peluang emas tambahan yang sebenarnya sudah ditargetkan.
Baca juga: Circularity Tour Aqua Dorong Kesadaran Ekonomi Sirkular Di Bali Timur
Denpasar Pimpin Klasemen Sementara Karate di Porprov Bali
Pertandingan masih menyisakan 7 nomor lagi, termasuk 6 kelas kumite pada Sabtu dan nomor beregu kumite putra-putri di hari terakhir. Bagian ini biasanya menjadi laga paling ditunggu karena mempertemukan kekuatan terbaik dari tiap daerah.
Menariknya, meski penuh rivalitas, para insan karate di Bali tetap menunjukkan solidaritas. Mereka bersama-sama mendoakan korban bencana banjir yang melanda Bali beberapa hari lalu. Inilah bukti bahwa olahraga tidak hanya soal medali, tetapi juga tentang kepedulian dan kebersamaan.
Kemudian, sebagai penonton sekaligus pendukung olahraga, kita bisa belajar banyak dari ajang ini. Kemenangan Denpasar yang pimpin klasemen karate Porprov Bali bukan hanya hasil latihan keras, tapi juga konsistensi membina atlet sejak dini. Semoga ke depan, kabupaten lain bisa mencontoh pola pembinaan ini agar persaingan semakin merata dan kualitas karate Bali makin mendunia. Dengan semangat itu, Denpasar pimpin klasemen sementara karate di Porprov Bali tidak sekadar jadi berita kemenangan, tapi juga dorongan untuk terus berprestasi lebih tinggi.