Beras Rp60.000 dan Cabai Rp35.000, Denpasar Bikin Mendag Terkesan!

Mendag
Mendag

Whatnaomididnext.com – Kota Denpasar kembali menjadi sorotan publik setelah harga bahan pokok seperti beras, cabai, dan minyak goreng dilaporkan lebih murah dari harga acuan pemerintah. Kunjungan Mendag RI, Dr. Budi Santoso, ke Pasar Nyanggelan semakin menegaskan bahwa pasokan pangan di ibu kota Bali ini terjaga dengan baik.

Read More : Smart Beach Cleaning Robot Memicu Umkm Ekowisata Dan Teknologi Bersih Di Bali

Stabilitas harga yang terjadi tidak hanya meringankan beban masyarakat, tetapi juga menunjukkan efektivitas kerja sama pemerintah daerah dan pusat. Dengan pemantauan langsung dan operasi pasar yang rutin, Denpasar menjadi contoh pengelolaan pangan yang patut dicontoh. Kondisi ini memberikan rasa aman bagi warga dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari tanpa khawatir lonjakan harga.

Harga Beras hingga Cabai Lebih Murah dari Acuan

Dalam tinjauannya, Menteri Perdagangan menyampaikan bahwa pasokan dan harga kebutuhan pokok di Pasar Nyanggelan relatif stabil, bahkan beberapa lebih rendah dari harga acuan pemerintah. Beberapa data harga yang ditemukan antara lain:

  • Beras standar SPAP 5 kilogram: harga acuan Rp65.500, di Denpasar dijual Rp60.000
  • Ayam: Rp40.000/kg sesuai acuan pemerintah
  • Telur: Rp27.500/kg, lebih rendah dari acuan Rp30.000
  • Minyak goreng: Rp15.700/liter
  • Cabai: Rp35.000/kg, jauh di bawah acuan Rp55.000

Mendag menegaskan bahwa situasi ini menunjukkan pasokan lancar dan harga tetap terkendali. Ia pun mengapresiasi kinerja Pemerintah Kota Denpasar beserta jajaran Dinas Perindustrian dan Perdagangan.

Peran Sistem SP2KP dalam Pengawasan Harga

Menteri Perdagangan juga menekankan pentingnya menjaga kelancaran pasokan dan distribusi bahan pangan. Pemerintah pusat, menurutnya, terus melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah melalui Sistem Pemberian Pelayanan Keperawatan Profesional (SP2KP).
Sistem ini berfungsi untuk memantau harga dan stok kebutuhan pokok setiap hari secara real time. Jika ditemukan kenaikan harga signifikan atau penurunan pasokan, pemerintah dapat segera mengambil langkah cepat dengan berkoordinasi bersama daerah, asosiasi petani, hingga pemasok.

Baca juga: Denpasar Budaya Kreatif: Tenun Dan Manuskrip Jadi Tulang Punggung Identitas

Strategi Denpasar Jaga Stabilitas Harga

Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, menyampaikan apresiasi atas perhatian Mendag. Ia menegaskan bahwa stabilitas harga di wilayahnya tidak lepas dari kerja keras Disperindag Kota Denpasar yang rutin memantau kondisi pasar. Beberapa upaya yang dilakukan Pemkot Denpasar di antaranya:

  • Menggelar pasar murah dua kali sebulan
  • Berkoordinasi dengan suplier dan distributor agar pasokan tetap terjaga
  • Bekerja sama dengan Pertamina untuk menjamin pasokan LPG sesuai kebutuhan masyarakat
  • Menjalankan operasi pasar murah jika terjadi keterbatasan pasokan LPG
  • Menggandeng Bulog dalam penyediaan pasar pangan dan pasar murah

Menurut Jaya Negara, langkah-langkah ini membuat masyarakat tetap merasa aman dan nyaman dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Harapan ke Depan untuk Pasokan Pangan Denpasar

Dengan adanya pemantauan langsung dari Menteri Perdagangan, diharapkan stabilitas harga dan pasokan bahan kebutuhan pokok di Kota Denpasar tetap terjaga. Pemerintah pusat dan daerah akan terus bersinergi agar harga bahan pokok tetap terkendali, sehingga masyarakat tidak terbebani dengan lonjakan harga. Upaya yang dilakukan ini juga menjadi bukti nyata bahwa Denpasar mampu menjaga stabilitas pangan, sekaligus menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia.