Whatnaomididnext.com – Curah hujan ekstrem sejak Selasa malam (9/9/2025) hingga Rabu pagi (10/9/2025) mengguyur wilayah Bali dan menyebabkan banjir besar di empat kabupaten yaitu Denpasar, Jembrana, Gianyar, serta Tabanan. Menurut catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), bencana ini mengakibatkan sedikitnya dua korban jiwa di Jembrana, puluhan rumah warga rusak, dan sejumlah bangunan toko roboh diterjang derasnya arus air.
Read More : Sewa Motor Denpasar
Fenomena banjir kali ini disebut sebagai salah satu yang terbesar dalam beberapa tahun terakhir, terutama karena merendam area perkotaan padat penduduk dan menutup akses jalan utama.
Muhammadiyah Bali Buka Posko Darurat
Sebagai bentuk respons cepat terhadap bencana, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) bersama Lazismu serta organisasi otonom Muhammadiyah wilayah Bali mendirikan Posko Banjir Muhammadiyah Bali. Posko tersebut berlokasi di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jalan Imam Bonjol No. 51, Pemecutan, Denpasar Barat.
Posko ini difungsikan sebagai pusat koordinasi bantuan sekaligus tempat pengumpulan donasi masyarakat. Hingga Rabu, tercatat lebih dari 40 titik banjir tersebar di Denpasar, Jembrana, Tabanan, dan Karangasem.
Kebutuhan Mendesak Bagi Penyintas
Posko Muhammadiyah menekankan adanya kebutuhan darurat yang harus segera dipenuhi bagi para korban banjir. Adapun kebutuhan utama meliputi:
- Nasi bungkus siap saji
- Selimut bersih
- Pakaian layak pakai
- Mukena
- Perlengkapan bayi dan balita
- Sembako
- Perlengkapan sekolah
Lazismu Bali juga membuka layanan jemput donasi sesuai kemampuan masyarakat. Selain itu, distribusi bantuan dilakukan langsung ke titik-titik terdampak banjir.
Saluran Donasi Dana
Bagi masyarakat yang ingin menyalurkan bantuan dalam bentuk uang, Muhammadiyah menyediakan rekening khusus di Bank Syariah Indonesia (BSI) nomor 7187624872 atas nama Lazismu Bali Kemanusiaan. Transparansi dan penyaluran bantuan akan dikoordinasikan bersama relawan di lapangan agar tepat sasaran.
Tanggap Darurat dari BNPB dan Pemerintah
Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, menyampaikan bahwa pihaknya memimpin langsung operasi tanggap darurat di Bali. BNPB bersama pemerintah daerah telah menyiapkan logistik berupa makanan, pakaian, tenda, matras, hingga genset untuk para penyintas.
Selain menelan korban jiwa, banjir di Denpasar juga menyebabkan kerusakan besar. Enam toko di Jalan Sulawesi ambruk akibat meluapnya Tukad Badung, sementara Jalan Raya DenpasarโGilimanuk lumpuh karena genangan tinggi.
Baca juga: Job Fair Undiksha Buka Peluang Karier Lulusan Denpasar, Antusias Meningkat
Faktor Penyebab Banjir Ekstrem
Menurut Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar, curah hujan di Bali mencapai lebih dari 150 mm per hari. Kondisi ini dipicu fenomena gelombang ekuatorial Rossby yang membentuk awan konvektif dengan puncak tinggi. Situasi makin parah akibat kelembaban udara hingga ketinggian 12.000 meter serta tersumbatnya saluran air di kawasan perkotaan.
Kepala BBMKG Wilayah III, Cahyo Nugroho, memperingatkan bahwa potensi cuaca ekstrem masih mungkin terjadi dalam beberapa hari mendatang, termasuk hujan lebat disertai kilat dan petir.
Koordinasi Relawan dan Kontak Darurat
Selain MDMC dan Lazismu, berbagai organisasi otonom Muhammadiyah di Bali juga terlibat dalam evakuasi warga, penyaluran bantuan darurat, serta koordinasi dengan relawan. Masyarakat yang membutuhkan bantuan atau ingin berkoordinasi dapat menghubungi kontak resmi berikut:
- Lazismu Wilayah: 081337374040
- MDMC Bali: 08170665735