whatnaomididnext.com – Bencana banjir kembali melanda Provinsi Bali, meninggalkan dampak yang cukup signifikan bagi warga dan infrastruktur. BNPB mencatat lebih dari 120 titik banjir di Bali, dengan jumlah korban yang terus bertambah. Data terbaru per Kamis (11/9/2025) menunjukkan, total korban meninggal dunia mencapai 14 orang, sementara 2 orang masih dalam pencarian. Situasi ini menjadi pengingat serius tentang pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi di Indonesia.
Read More : Waktu Subuh Denpasar
Titik Banjir Terbanyak di Denpasar
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyatakan bahwa Denpasar menjadi wilayah yang paling terdampak, dengan 81 titik banjir. Sementara itu, Kabupaten Gianyar mengalami 14 titik, Badung 12 titik, Tabanan 8 titik, dan Karangasem serta Jembrana masing-masing 4 titik. Di Kabupaten Klungkung, Kecamatan Dawan juga terdampak banjir, menambah daftar daerah yang harus segera mendapatkan perhatian dan bantuan.
Longsor Menyusul Banjir
Tak hanya banjir, bencana tanah longsor juga tercatat di sejumlah wilayah. Dan Karangasem menjadi daerah yang paling parah terdampak longsor, dengan 12 titik, diikuti Gianyar 5 titik, menyusul kemudian Badung 1 titik. Fenomena ini menunjukkan bahwa intensitas hujan yang tinggi memicu risiko ganda: banjir sekaligus longsor. Hal ini seharusnya menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah daerah dan warga untuk meningkatkan kesiapsiagaan serta mitigasi bencana secara terpadu.
Baca juga: Pemkot Ramaikan Verifikasi Kota Sehat Nasional, Denpasar Siap Jadi Role Model
Upaya Penanganan dan Harapan
BNPB bersama BPBD Provinsi Bali terus melakukan pemantauan situasi dan penanganan darurat. Bantuan logistik, evakuasi, dan koordinasi lintas sektor menjadi langkah penting untuk mencegah korban tambahan. Abdul Muhari menekankan bahwa kerja sama semua pihak sangat diperlukan agar bencana ini dapat ditangani secara efektif.
Dari sisi masyarakat, peristiwa ini mengingatkan kita bahwa bencana bisa datang kapan saja. Kesadaran akan risiko, persiapan darurat, dan solidaritas sosial menjadi kunci untuk mengurangi dampak kerugian. Seiring perubahan iklim yang semakin ekstrem, Bali dan wilayah lain di Indonesia harus memandang bencana sebagai tantangan serius yang memerlukan strategi jangka panjang.
Rincian Korban Banjir Bali
Per Kamis (11/9/2025) pukul 11.00 WIB, korban meninggal tercatat sebagai berikut: Denpasar 8 orang, Jembrana 2 orang, Gianyar 3 orang, dan Badung 1 orang. Dua warga lainnya masih dalam pencarian. Data ini menjadi pengingat bagi semua pihak untuk meningkatkan kesiapsiagaan, baik pemerintah maupun masyarakat, agar tragedi serupa tidak terulang.