whatnaomididnext.com – Pemerintah Provinsi Bali terus mendorong pengembangan transportasi publik yang modern dan efisien. Salah satu langkah nyata adalah pengalokasian anggaran sebesar Rp 56,3 miliar untuk Transportasi publik Metro Dewata, sistem transportasi massal yang diharapkan bisa meningkatkan mobilitas warga dan wisatawan di Pulau Dewata. Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Gubernur Bali, I Wayan Koster, dalam konferensi pers di Denpasar, Kamis (4/9/2025).
Read More : Umr Denpasar
Rincian Anggaran dan Sumber Pembiayaan
Menurut Koster, pembiayaan untuk proyek Trans Metro Dewata tidak sepenuhnya ditanggung oleh Pemerintah Provinsi Bali. Sebagian dana berasal dari pemerintah kabupaten/kota yang menjadi wilayah operasional transportasi ini. Pemerintah Provinsi Bali menyediakan 30 persen dari total anggaran, setara Rp 16,9 miliar, sementara 70 persen sisanya, yaitu Rp 39,4 miliar, dibagi di antara Kota Denpasar dan tiga kabupaten lainnya. Rinciannya adalah sebagai berikut:
- Kabupaten Badung: Rp 16,6 miliar
- Kota Denpasar: Rp 15,8 miliar
- Kabupaten Gianyar: Rp 5,3 miliar
- Kabupaten Tabanan: Rp 1,6 miliar
Pembagian ini disesuaikan dengan panjang lintasan dan proporsional layanan Trans Metro Dewata di masing-masing wilayah. Dengan sistem pembiayaan proporsional, diharapkan setiap daerah dapat merasakan manfaat transportasi publik secara merata.
Baca juga: Job Fair Undiksha Buka Peluang Karier Lulusan Denpasar, Antusias Meningkat
Landasan Hukum dan Kolaborasi Antar Daerah
Gubernur Koster menekankan pentingnya payung hukum dalam perencanaan APBD 2026. Oleh karena itu, pembagian anggaran antar daerah dituangkan dalam perjanjian kerja sama antara Pemerintah Provinsi Bali dan pemerintah kabupaten/kota terkait. Kerja sama ini memastikan transparansi, akuntabilitas, dan kelancaran implementasi proyek transportasi publik yang diharapkan akan mengurangi kemacetan, meningkatkan kenyamanan perjalanan, dan mendukung pertumbuhan ekonomi Bali.
Dengan pengembangan Trans Metro Dewata, Bali tidak hanya menyediakan transportasi massal yang modern, tetapi juga menunjukkan komitmen serius dalam mendorong transportasi berkelanjutan, ramah lingkungan, dan terintegrasi. Pemerintah berharap proyek ini akan menjadi solusi transportasi jangka panjang bagi masyarakat Bali dan wisatawan yang semakin meningkat setiap tahunnya.
Pengembangan Trans Metro Dewata dengan anggaran Rp 56,3 miliar menunjukkan komitmen Pemerintah Provinsi Bali untuk meningkatkan transportasi publik yang modern, efisien, dan ramah lingkungan.
Dengan pembiayaan yang melibatkan provinsi serta kabupaten/kota terkait, proyek ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan, meningkatkan kenyamanan warga dan wisatawan, serta mendukung pertumbuhan ekonomi di Bali. Kehadiran Trans Metro Dewata menjadi langkah strategis dalam mewujudkan transportasi berkelanjutan yang terintegrasi, memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat Bali.